Kisah Menarik, Adu Kesaktian Preman Dan Penjual Gorengan

Kisah bermula adanya pertemuan seorang preman yang dikenal memiliki kesaktian dengan seorang penjual gorengan.

Si preman bermaksud menggertak penjual gorengan agar memberikan gorengannya dengan modus menanyakan harga gorengan yang sedang dijajakan oleh si tukang gorengan.
Sang preman marah karena harganya dianggap mahal. Sambil mengacungkan goloknya, iapun menunjukan kesaktiannya supaya penjual gorengan takut dan mengikuti keingingan si preman

Merasa diancam seperti itu si tukang gorengan balik melakukan atraksi untuk menakut-nakuti si preman.Dia unjuk kebolehan dengan mencelupkan tangannya dan membolak balikan gorengan yang sedang ia masak tanpa menggunakan alat penggorengan.

Biasanya setiap pedagang yang ia peras sudah langsung menyerahkan uang atau dagangan yang dikehendaki oleh sang preman, namun ini si tukang gorengan masih santai dan tenang. Seperti merasa tertantang oleh aksi si tukang gorengan, sang preman menunjukkan bahwa dirinya kebal senjata tajam dengan cara menyayat wajahnya memakai golok.

Kembali si tukang gorengan tidak mau kalah, iapun mencuci mukanya dengan menggunakan minyak goreng yang masih panas.

Kesal melihat tantangan tersebut si tukang gorengan, sang preman lantas memotong-motong gorengan yang ada di udara dan melemparkannya ke si penjual gorengan.

Dengan sigap si penjual gorengan menangkis lemparan gorengan si preman dengan menggunakan spatula-nya dan berbalik menyerang si preman dengan gorengannya. Seperti sebuah permainan badminton gorengan=gorengan tersebut mengenai muka sang preman.

Merasa sudah jadi pecundang dengan atraksinya akhirnya sang preman menyerah dan membayar semua gorengan yang sudah dimakan dan dirusaknya.

Sambil mengucap terima kasih sang penjual gorengan bermaksud pindah dari lokasi tersebut, alangkah terkejutnya sang preman, ternyata sejak tadi si penjual gorengan duduk di tempat duduk yang berpaku.

Dari kisah tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa kita tidak boleh sombong, "Di atas langit masih ada langit".

NB: Bagi pembaca dan pemirsa janganlah meniru adegan berbahaya ini apalagi mempelajarinya.