Kencing Sambil Berdiri Ternyata Berbahaya. Kalau Anda Laki-laki Pemberani, Ikuti Cara Kencing yang Sehat Ini!
Ada pepatah yang berbunyi seperti
ini, “guru kencing berdiri murid kencing
berlari”. Pepatang tersebut mengandung arti bahwa jika seorang yang menjadi
panutan memberikan contoh yang tidak baik, maka orang-orang akan mengikutinya
bahkan kelakuannya lebih dari sang panutan.
Bukan hikmah dari peribahasa
tersebut yang akan diuraikan di sini, melainkan kebiasaan kencing berdiri
inilah yang mana sudah menjadi hal yang lazim bagi laki-laki.
Kencing Berdiri Berbahaya |
Cukup dengan sembunyi di balik pohon
atau semak-semak, maka selesailah acaranya. Atau lebih praktis tempatnya memang
dengan sedikit bergeser dari sebuah larangan berbunyi “dilarang kencing di sini kecuali *nj*ng !”. Dimana pengumuman itu sudah dianggap umum sebagai
petunjuk toilet di sini. (Mungkin juga buat
tanda daerah kekuasaan mereka atau supaya nggak nyasar pulangnya)
Itu sebabnya sudah menjadi hal yang umum
jika laki-laki kencing sambil berdiri. Walaupun secara etika kurang bagus
tercermin dari digunakannya peribahasa di atas. Dengan alasan sudah ‘kebelet’,
susah cari toilet (adanya cuma toilet *nj*ng). Selain itu juga pihak
penyelenggara kebersihan baik itu di tempat umum atau di mall hanya menyediakan
urinoir yang menggantung untuk tempat kencing dengan berdiri bagi laki-laki. Guna
mengejar kepraktisan dan terpenuhinya kapasitas orang yang kencing. Bahkan
kadang dijumpai tarip yang berbeda antara yang kencing berdiri di urinoir
dengan yang masuk ke kamar kecil. Memang dengan disain seperti itu akan
menggiring laki-laki tidak buang banyak waktu untuk kencing, tinggal buka
restleting arahkan ke arah urinoir tersebut.
Menurut beberapa penelitian bahwa, kencing
sambil berdiri tidak baik bagi kesehatan dan memberi dampak buruk. Kencing sambil
berdiri dapat menyebabkan berbagai masalah dalam tubuh kita. Kencing batu. Ya, mungkin Anda sering mendengar nama penyakit ini, salah satu penyebabnya
bisa saja dikarenakan prosedur kencing yang salah, yaitu saat Anda kencing sambil
berdiri.
Kira-kira
penjelasannya bagaimana kok bisa berhubungan dengan kencing batu?
Pada orang
yang kencing sambil berdiri, akan terjadi
stasis atau pengendapan air seni Anda di dalam kandung kemih dan menyebabkan pengendapan
konsentrat. Selanjutnya endapan tersebut mulai tersusun dan membentuk batu di kandung
kemih.
Berdasarkan uraian di atas maka,
cara kencing yang baik adalah dengan cara berjongkok. Kencing dengan cara berjongkok akan memberikan
manfaat sebagai berikut:
- Karena adanya peningkatan intra perut, membuat kandung kemih akan tertekan dan semua air kencing akan keluar dari tubuh tanpa bersisa. Tekanan Aliran kencing akan lebih baik dan sehat. Agar air seni benar-benar tuntas habis, lakukan batuk batuk kecil.
- Berkat adanya tekanan di perut pada saat jongkok, gas di perut juga ikut keluar (kentut). Hal ini berarti sama dengan membuang sisa sisa metabolism di dalam tubuh. Hal ini tidak akan didapati jika kencing dilakukan sambil berdiri, terlebih lagi sambil berlari seperti sang murid di atas.
- Dengan tuntasnya proses pembuangan air kencing dan gas yang ada dalam kandung kemih dan perut, maka tidak ada penumpukan sisa kotoran air kencing yang akan menjadi gumpalan/kencing batu.
Lazimnya laki-laki
buang air kecil sambil berdiri. Sebenarnya, dalam masalah etika juga
kurang bagus. Apalagi jika dilakukan di tempat-tempat umum yang
seharusnya tidak boleh dilakukan. Misalnya di belakang pohon, di dinding
sebuah bangunan, di parit dsb. Selain tidak etis, juga mengotori tempat
yang seharusnya bebas dari kotoran manusia. Tapi tampaknya banyak yang
tidak peduli akan hal ini, alasannya sudah 'kebelet', tak sempat cari
WC. Sayang sekali operasi yusticia sudah lama tidak terdengar, padahal
bagus untuk merazia orang-orang yang kurang sopan ini.
Namun di toilet-toilet umum, sarana buang air kecil untuk laki-laki juga
tersedia dalam posisi menggantung di dinding, sehingga mereka juga
melakukannya sambil berdiri. Sepintas memang rapi dan praktis. Laki-laki
tidak buang banyak waktu untuk buang hajat, tinggal buka restleting ke
arah wadah tersebut. Setelah dilakukan peneitian, ternyata buang air
kecil tidak baik bagi kesehatan dan memberi dampak buruk.
Buang air kecil sambil berdiri dapat menyebabkan berbagai masalah dalam
tubuh kita. Salah satunya adalah apa yang disebut kencing batu.
Bagaimana hal itu bisa terjadi? saat seseorang kencing berdiri, terjadi
stasis atau pengendapan air seni di dalam kandung kemih yang menyebabkan
konsentratnya mengendap. Dan endapannya mulai tersusun untuk membentuk
batu kandung kemih.
Oleh karena itu, cara buang air kecil yang lebih baik adalah dengan
berjongkok. Manfaatnya a.l:
1. Aliran kencing akan lebih baik dan sehat. Saat jongkok seperti ketika
buang air besar, kandung kemih akan tertekan dan semua air seni akan
keluar dari tubuh tanpa bersisa. Usahakan agar batuk-batuk kecil agar
air seni benar-benar tuntas habis. Hal ini sesuai dengan penjelasan
bahwa peningkatan tekanan intra perut akan membuat intra vesika
(kandungkemih) yang membuat aliran urine yang dikeluarkan lebih baik.
2. Gas perut ikut keluar. Berkat tekanan di perut pada saat jongkok, gas
di perut juga ikt keluar (kentut). Ini sama dengan membuang sisa
metabolisme. Kalau buang air kecil sambil berdiri, gas tidak ikut
keluar.
3. Dengan tuntasnya air seni dan gas yang ada dalam perut dan kandung
kemih, maka tidak ada penumpukan sisa kotoran air seni yang menyebabkan
terjadinya penggumpalan/kencing batu.
Kelihatannya kebiasaan dan cara buang air kecil ini memang sepele.
Tetapi anda bisa menghindari penyakit yang kelak menyusahkan di kemudian
hari. Jadi, buang air kecil dengan cara jongkok tidak hanya untuk
perempuan, melainkan juga bagus dan lebih sehat bagi laki-laki.
Comments
Post a Comment