Inilah 5 Artis Yang Meninggalkan Dunia Hiburan Demi Menjalankan Agama Islam. Apa Yang Menjadi Pertimbangan Mereka?
Kehidupan artis papan atas pasti cenderung tidak jauh yang ingar bingar glamoritas. Melimpah harta dari mereka yang menikmati kehidupannya dengan berfoya-foya. Lumrah saja, penghasilan selebriti / artis papan atas selalu di atas rata-rata, begitupun lingkungannya. Namun, ternyata ada juga yang meninggalkan kehidupan selebriti yang banyak diidam-idamkan orang itu untuk kepentingan agama. Mereka lebih memilih mendalami agama dibanding menenggelamkan sendiri dalam gaya hidup berhujan gemerlap sorotan.
Bersama ini adalah beberapa artis Indonesia yang secara mengejutkan menentukan pilihan untuk stop berkarir di panggung hiburan, dan berhijrah ke kehidupan yang lebih dekat dengan lingkungan agama islam. Mari kita simak
1.Gito rollies
Gito Rollies adalah rocker terkenal dari band asal bandung bernama The Rollies. Dekade 70'an adalah tahun berjayanya The Rollies. Kehidupan Gito dan bandnya semakin gemerlap, narkoba dan miras menjadi saudara setia mereka.
Tiap Jumat siang kami berangkat ke daerah Puncak Bogor utk pesta miras dan narkoba, Ungkap Gito dengan nada penyesalan.
Tahun 1995, atau tepat sesudah 10 November, sang rocker benar-benar berhenti mengonsumsi obat-obatan dan alkohol sesudah mengalami sebuah peristiwa yang membuatnya syok lahir batin. Sepulang dari konser Hari Pahlawan di Surabaya, di bawah pengaruh narkoba, semasa tiga hari ia mendapatkan fly, tak bisa makan dan tak bisa tidur, dan selama tiga hari itu semua kelakuannya pada masa lalu seperti di-filemkan di depan mata. Tetapi yang paling membuatnya takut justru menyangkut segala gunjingan dan ghibah yang pernah terlontar dari mulutnya. Fitnah dan gunjingan terhadap musisi lain, termasuk melakukan gibah (membicarakan kejelekan orang lain). Pengalaman 3 hari itulah yang jadi titik balik dirinya bagi untuk kembali kepada Allah SWT.
2.Sakti, gitaris yang menjadi duo Eross Sheila on Seven.
Sheila on seven adalah salah satu group kebanggaan Indonesia. Di zaman dekade 90'an band asal indonesia ini mendapat predikat band jutaan kopi, karena penjualan albumnya amat tinggi. Punya nama dan karya besar membuat kehidupan personilnya sangat berubah drastis. Yang dulu cuma anak remaja yang nggak bisa punya apa-apa kemudian mampu membeli rumah mobil dan harta benda lainnya.
Tapi, tahun 2006 saat Sheila on 7 sedang berada di puncak kejayaan, Sakti keluar dari band yang membesarkan namanya dan memilih mendalami ilmu agama. Ya, Sakti meninggalkan segala kepopuleran hidup dan memilih kedamaian hati melalui agama
Bila sepenuhnya kesengsaraan di dunia dikumpulkan apa itu sakit parah, kecelakaan, tangan putus, tsunami dan sebagainya bukan ada artinya jika dibandingkan kesengsaraan di akherat yang paling ringan sekalipun, bagai setitik air di lautan. begitupun sebaliknya, jika semuanya kebahagiaan di dunia dalam kumpulkan tak ada maksudnya jika dibandingkan dengan kebahagiaan yang ada di surga Allah, ujar Sakti
3.Caesar Aditya.
Beberapa tahun yang lalu kita sering banget melihat Caesar Aditya nangkring pada acara televisi sebagai pemandu acara joget-joget. Masa 2013-2015 acara joget-joget memang selagi hits. Hampir setiap hari kita disuguhkan acara yang berisikan joget-joget. Dan di akhirnya, Caesar merasa jenuh dan berhenti. Lalu dia menentukan terjun lebih mendalam mempelajari agama islam. Saat ini Caesar sibuk berdakwah dan menjadi entrepreneur dibidang kuliner, t-shirt dan buku.
4.Reza Noah
Tepat di bulan Januari 2015, Reza tidak lagi merupakan bagian dari personil dari band terknal, Noah. Reza memutuskan untuk fokus beribadah dan membuang band yang udah membesarkan namanya. Pasca hengkang dari Noah, Reza aktif mengikuti taklim Jamaah Tabligh bersama-sama rekan-rekan lainnya sesama musisi, seperti Yuke Sumeru lalu Derry Sulaeman. Ia sempat melakukan khuruj ke Bangladesh semasa empat bulan. Setahap buat setahap, Reza mulai mendapatkan ketenangan, dan berusaha istiqamah untuk terus memperdalam agam Islam.
Kalau saya masih bertahan di Noah, saya akan tabrak manajemen. Sebabnya saya harus memilih utk mundur dari Noah. Yang jelas, saya merasa berat dan tidak bisa ninggalin shalat, utamanya shalat berjamah. Saya pun mulai belajar ngaji sejak tahun 2012. Bacaan Fatihah saya saja kaga benar. Makanya saya berupaya memperbaikinya.
5. Teuku Wisnu.
Setelah menikah dengan sesama artis, Shireen Sungkar, Teuku Wisnu terlihat semakin serius menekuni agama. Terlihat dari penampilan Wisnu yang mulai menumbuhkan jenggot serta berpakaian muslim .
"Saya ini anak kampung dari Sigli, Aceh, yang pindah ke Jakarta karena mau melanjutkan sekolah. Dalam perjalanannya, saya bisa main sinetron. Meraih uang banyak, bisa membeli rumah sendiri, bisa membeli mobil sendiri, bisa membeli tanah. Ini semua, kan rezeki dari Allah”
Hidup dengan gelimang materi dan popularitas, Wisnu merasa terjerumus meninggalkan kewajibannya sebagai muslim.
"Allah telah begitu baik padanya, tapi saya malah melanggar perintah-perintahNya; larangan-larangan Allah justru dilakukan. Dapat rezeki, namun melanggar perintah Allah. Di sinilah yang akhirnya mendatangkan perasaan menyesal, " ungkapnya. Perasaan menyesal itu disusul keinginannya untuk bertobat. “
"Ternyata di saat ingin bertobat, saya masih tergoda lagi (maksiat). Bertobat lagi, tergoda lagi. Bolak-balik, begitu melulu, " tukasnya. Pergaulanlah yang menjadi faktor. "Ternyata pergaulan itu penting. Semasa mau hijrah, mau tobat, iman saya belum mantap. Saya masih bertemu kawan-kawan yang penuh kemaksiatan. Hasilnya balik lagi ke lembah hitam. Ini berkali-kali terjadi. Sampai di satu titik, saya enggak boleh berbuat begini lagi. Bagaimana seumpama ketika saya bermaksiat, kemudian saya dipanggil Allah. Mati dalam keadaan jahiliah,” tuturnya
Sebab kesungguhannya ingin mendalami agama, Wisnu berniat mengganti bernama yang lebih islami karena sebutan Wisnu adalah nama sesosok dewa dari agama tertentu. Saat ini Wisnu sedang mempersiapkan nama barunya.
"Nama itu penting. Kalian tahu kan Wisnu tersebut artinya apa? Saya bilang sama orangtua untuk Insya Allah lagi proses pergantian nama. Udah disetujui persis orangtua, "
Sebenarnya, mendalami agama merupakan hak masing-masing orang. Dalam mendapatkan cahaya ketenangan itu tidaklah mudah. Mereka yang meninggalkan dunia gemerlap tentu sudah punya tekad yang bulat agar hidupnya jauh lebih tenang dengan segala konsekuensinya. Agama diturunkan untuk kedamaian, bukan untuk diperdebatkan.
sumber hipwi
Comments
Post a Comment